Daftar 4 'Pohon Duit' Prabowo-Gibran untuk Biayai Makan Gratis Cs


Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menebar angin surga; jika memenangkan Pilpres 2024 akan melaksanakan program makan siang gratis.

Setidaknya, ada 82,9 juta orang yang mendapatkan angin surga itu.

Jumlah itu berasal dari beberapa daftar golongan masyarakat.  Pertama, 74,2 juta anak sekolah alias murid. Kedua, 4,3 juta santri. Ketiga, 4,4 juta ibu hamil.

Gibran saat debat calon wakil presiden pada Jumat (22/12) lalu mengatakan untuk melaksanakan program itu, uang yang dibutuhkan mencapai Rp400 triliun. 

Lalu dari mana anggaran uang makan gratis itu?

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Panji Irawan mengatakan uang itu akan bersumber dari pungutan pajak.

"Pak Prabowo has a dream mau ngasih makanan dan gizi susu kepada anak kecil, ibu hamil. Tentu saja itu perlu biaya. Kita sudah menghitung. Jadi memang angkanya bisa mencapai mungkin ratusan triliun, tetapi kita juga sudah menghitung bahwasanya di dalam kita punya koleksi dari tax (pajak) masih banyak kebocoran," kata Panji beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Drajat Wibowo mengatakan kubunya menemukan empat 'pohon duit' atau sumber pendanaan baru yang bisa membiayai program yang disusun, termasuk makan siang gratis. Dengan begitu keuangan negara tidak akan terbebani.

Menurutnya, sumber pertama didapat melalui revisi satu pasal dari satu aturan yang bisa menambah penerimaan negara hingga ratusan triliun. Bilamana Prabowo-Gibran terpilih menjadi pemimpin Indonesia, maka revisi aturan tersebut akan langsung dieksekusi.

"Ada satu peraturan yang tinggal satu pasal, kalau kita ubah pasal itu Rp104 triliun bisa kita rilis dari situ," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/12).

Kendati, Drajat enggan mengungkapkan lebih detail mengenai dana tersebut dan aturan apa yang dimaksud. Hal tersebut katanya, masih rahasia sampai nanti disampaikan langsung oleh Prabowo atau Gibran.

"Belum bisa saya share karena siapa tau itu nanti disampaikan Mas Gibran waktu debat," jelasnya.

Kedua, dana dari kasus yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Potensi penerimaan negara sekitar Rp90 triliun lebih dari dana-dana yang belum masuk ini.

Ketiga, merombak aturan perpajakan. Salah satunya terkait pajak pertambahan nilai (PPN).

Keempat, digitalisasi di berbagai sektor ekstraktif. Hal ini, kata Drajad, menjadi prioritas Prabowo-Gibran.

"Masih ada beberapa lagi sumber sumber penerimaan. Target saya kita bisa minimal identifikasi jumlah yang cukup jika kemudian Prabowo-Gibran diberi mandat rakyat, diberi amanat nasional. Nanti tahun 2025 kita sudah siap dengan budgeting-nya," pungkasnya.


Sumber: CNNIndonesia 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel